SAMARINDA - Penerapan teknologi tepat guna atau Smart City dalam pembangunan IKN guna kelestarian lingkungan itu masih pro kontra dengan kesiapan warga yang ada di Kalimantan Timur, khususnya di sekitar kawasan IKN. Masalahnya, apakah pemerintah sudah menyediakan dan mewadahi teknologi kepada masyarakat di sekitar IKN yang belum siap dan pemerintah juga belum menyiapkan.
Untuk itu, mahasiswa perlu menyikapi pemindahan dan pembangunan IKN dengan objektif, sehingga IKN bisa menjadi Smart city, sebuah kota berkelanjutan dan kota dunia.
Demikian hal yang mengemuka dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Millenial Nusantara ( FMN ) di Minggu ke dua, Oktober ini. Diskusi yang dilakukan dengan tema "IKN Nusantara Menjadi Episentrum Pembangunan" ini diadakan di Kampus Politani Samarinda, Jl Sam Ratulangi, Kec. Samarinda Seberang, Samarinda, Jumat, ( 14/10/2022).
Dalam acara yang dihadiri sekitar 50 orang mahasiswa itu, menampilkan narasumber Akademisi Politanis Samarinda, Eko Juniarto, S.Kom., M.Cs, Koordinator isu BEM SEKA, Muhammad Taufik, dan Ketua Forum Milenial Nusantara, Husain Firdaus.
Acara kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dari peserta diskusi ini.
Beberapa pertanyaan yang menonjol yang diajukan peserta diskusi berkisar pada adanya kesiapan pemerintah memfasilitasi masyarakat dalam menyiapkan diri dengan teknologi di IKN.
Diskusi Publik ini merupakan inisiasi dari Forum Milenial Nusantara (FMN) dalam rangka menyikapi pemindahan dan pembangunan IKN dan mengedukasi kaum milenial, khususnya mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan IKN. ( RM)